Abstract
Abstrak : Indonesia memiliki kawasan hutan tropis terkaya kedua di dunia setelah Brazil dan menyimpan potensi hayati yang merupakan sumber bahan pangan dan obat-obatan. Hal inilah yang membuat para warga memanfaatkan tanaman obat yang berasal dari alam atau di sekitar kawasan hutan untuk pengobatan sebagai bahan utamanya. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah dengan menanam tumbuhan yang mengandung obat di pekarangan rumah dengan membudidayakan menjadi TOGA (tanaman obat keluarga). Hasil penanaman kebun TOGA didahului dengan proses musyawarah masyarakat desa (MMD) bersama dengan perangkat ketua RT/lingkungan setempat. Luas tanah yang dikelola adalah sebesar 2500 meter persegi (1/4 Ha), namun berdasarkan beberapa pertimbangan masyarakat, luas lahan kebun TOGA yang digarap untuk pertama adalah ukuran 25x40 meter. Jenis tumbuhan yang ditanaman adalah Jahe merah, Kunyit Temulawak, Kencur, Kumis kucing, Seledri, Kangkung, Bayam, Kacang Panjang, dan Brotowali. Observasi dilakukan setelah tanaman dapat tumbuh dengan sempurna pada lahan yang telah disiapkan. Pengamatan yang dilakukan menggunakan metode observasi sederhana, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada tanaman, melakukan pencatatan terhadap jenis tanaman apa saja yang mengalami pertumbuhan baik, dan tanaman kerdil.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan