Jurnal Pengemas Kesehatan
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk
<h1 class="pkp_site_name">Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)</h1>Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Patien-USJurnal Pengemas Kesehatan2963-0363Implementasi Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Pada Masyarakat Petani Kelapa Sawit Di Desa Tiang Tarah Kec. Bakam Kab. Bangka
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/46
<p><em>Abstrak : Indonesia memiliki kawasan hutan tropis terkaya kedua di dunia setelah Brazil dan menyimpan potensi hayati yang merupakan sumber bahan pangan dan obat-obatan. Hal inilah yang membuat para warga memanfaatkan tanaman obat yang berasal dari alam atau di sekitar kawasan hutan untuk pengobatan sebagai bahan utamanya. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah dengan menanam tumbuhan yang mengandung obat di pekarangan rumah dengan membudidayakan menjadi TOGA (tanaman obat keluarga). Hasil penanaman kebun TOGA didahului dengan proses musyawarah masyarakat desa (MMD) bersama dengan perangkat ketua RT/lingkungan setempat. Luas tanah yang dikelola adalah sebesar 2500 meter persegi (1/4 Ha), namun berdasarkan beberapa pertimbangan masyarakat, luas lahan kebun TOGA yang digarap untuk pertama adalah ukuran 25x40 meter. Jenis tumbuhan yang ditanaman adalah Jahe merah, Kunyit Temulawak, Kencur, Kumis kucing, Seledri, Kangkung, Bayam, Kacang Panjang, dan Brotowali. Observasi dilakukan setelah tanaman dapat tumbuh dengan sempurna pada lahan yang telah disiapkan. Pengamatan yang dilakukan menggunakan metode observasi sederhana, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada tanaman, melakukan pencatatan terhadap jenis tanaman apa saja yang mengalami pertumbuhan baik, dan tanaman kerdil.</em></p>Syamsul Rizal Sinulingga
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-27302475310.52299/jpk.v3i02.46Pendidikan Kesehatan tentang Gangguan Menstruasi pada Remaja dan Cara Mengatasinya di Desa Tondomulyo Kabupaten Pati
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/53
<p><em>Gangguan menstruasi merupakan masalah umum yang dialami oleh remaja perempuan, termasuk siklus yang tidak teratur, nyeri menstruasi (dismenore), dan perdarahan yang berlebihan. Pengetahuan yang kurang tentang menstruasi dan cara mengelola gejalanya seringkali menjadi penyebab utama ketidaknyamanan dan kekhawatiran di kalangan remaja. Dismenore primer, atau nyeri haid tanpa adanya patologi panggul, adalah kondisi ginekologi yang umum dan seringkali mempengaruhi antara 45% wanita menstruasi. </em></p> <p><em>Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengedukasi remaja putri tentang cara menjaga sistem reproduksinya. Sasaran dari kegiatan ini yaitu 36 remaja putri Desa Tondomulyo. Edukasi menstruasi disampaikan melalui metode ceramah, pembagian leaflet, dan video. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan tentang gangguan menstruasi dan cara mengatasinya, dimana dari hasil kegiatan mengindikasikan perubahan sikap yang positif. Remaja menjadi lebih proaktif dalam mengelola kesehatan menstruasi mereka, dan lebih berkomitmen untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang telah dipelajari. Hal ini menunjukkan keberhasilan penyuluhan dalam mengubah perilaku dan sikap remaja terhadap kesehatan menstruasi mereka. Penggunaan media dalam pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pemahaman remaja putri tentang menstruasi dan cara mengatasi kendala yang mereka hadapi. Disarankan agar pendidikan kesehatan terkait menstruasi dan permasalahannya sebagai salah satu perawatan kesehatan reproduksi para remaja di desa tondomulyo dapat dilakukan secara berkala dengan jangkauan penyebaran informasi yang lebih luas.</em></p>ZulhijrianiNur Cahyani Ari Lestari
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-27302909410.52299/jpk.v3i02.53Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Melalui Penyuluhan IUD Dan Implan Di Desa Margorejo Pati
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/51
<p><em>Tingginya jumlah penduduk di suatu negara berdampak pada semua sektor, seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan, kriminalitas, serta tingginya angka kematian ibu dan bayi. Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya pemerintah Indonesia dalam mengatur banyaknya jumlah kelahiran dan meminimalkan dampak sebagai akibat dari kelahiran tersebut. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi yang efektif untuk menurunkan angka kelahiran bayi serta merupakan kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama, efektif dan efisien dengan tujuan menjarangkan kelahiran atau mengakhiri kehamilan. Jenis metode yang termasuk kedalam metode kontrasepsi jangka panjang salah satunya, yaitu Implant dan IUD. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang alat kontrasepsi jangka panjang terutama IUD dan implan pada WUS di Desa Margorejo Pati. Metode yang digunakan adalah memberikan edukasi berupa penjelasan materi IUD dan Implan, selain itu juga adanya diskusi. Dari hasil perbandingan pre-test dan post-test diperoleh bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada wanita usia subur setelah diberikan edukasi.</em></p>Ayu Trisni PamilihDr. Risnawati
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-27302838910.52299/jpk.v3i02.51Senam Nifas Untuk Mempercepat Involusi Uterus Pada Ibu Nifas Di Desa Tondomulyo
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/49
<p><em>Percepatan involusi uterus dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu mobilisasi dini, usia, paritas, senam nifas, status gizi, dan inisiasi menyusui dini. Mobilisasi dini dapat memperlancar pengeluaran lochea sehingga dapat mempercepat proses kembalinya alat kandungan seperti sebelum hamil yang ditandai dengan penurunan tinggi fundus uteri dan pengeluarn lochea. Upaya yang dapat dilakukan ibu nifas untuk membantu proses involusi uterus salah satunya yaitu dengan melakukan senam nifas. Berdasarkan penelitian Anggraini dan Maulinda (2022), menyatakan bahwa ada pengaruh senam nifas terhadap lamanya ibu nifas mengalami involusi uterus dengan hasil p value 0,008. Tujuan dilakukan Pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu terhadap senam nifas sebagai upaya dalam mempercepat proses involusio uteri. Metode yang digunakan dengan melakukan penyuluhan dan praktek pada ibu pospartum di Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan Pati. Hasil yang didapatkan ibu postpartum yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan melakukan senam nifas sebagai upaya dalam proses involusio uteri</em></p>Wella AnggrainiAmanda Via Maulinda
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-27302616510.52299/jpk.v3i02.49EDUKASI KECEMASAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN MENJELANG PERSALINAN DI DESA TONDOMULYO KABUPATEN PATI
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/47
<p><em>Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan sangat umum selama kehamilan dan setelah melahirkan disemua bagian dunia. Satu dari tiga hingga satu dari lima wanita di negara berkembang, dan sekitar satu dari sepuluh wanita di negara maju, memiliki masalah kesehatan mental yang signifikan selama kehamilan dan setelah melahirkan</em><em>. Dalam mengatasi kecemasan menjelang persalinan, dapat dimanfaatkan tenaga kader yang nantinya akan membantu menjalankan pendampingan kepada keluarga dan calon ibu bersalin sebelum proses persalinan. </em><em>Selain tetap mengoptimalkan pelayanan melalui kader posyandu, juga harus dilakukan penanganan dari hulu ke hilir.</em> <em>Berdasarkan wawancara dengan bidan desa Tondomulyo diperoleh hasil bahwa ibu hamil di Desa Tondomulyo belum terpapar sama sekali mengenai pengetahuan tentang kecemasan menjelang persalinan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis perlu melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan pemberian penyuluhan mengenai kecemasan menjelang persalinan. pendekatan partisipatif karena pendekatan ini berorientasi kepada upaya peningkatan peran serta masyarakat secara langsung dalam berbagai proses dan pelaksanaan pengabdian.Metode dalam pengabdian ini meliputi ceramah, tanya jawab dan disksusi.</em></p>Dian Shofia Reny SetyantiNaomi Parmila Hesti Savitri
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-27302424610.52299/jpk.v3i02.47UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA TONDOMULYO PATI
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/52
<p><em>Remaja merupakan anak usia 10-18 tahun yang mengalami growing spurt. Perubahan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan salah satunya kekerasan seksual pada anak (KSA). Korban KSA didominasi oleh kelompok usia 13-17 tahun (32,1%) dan 6-12 tahun (18,0%). Di desa tondomulyo, belum ada program khusus yang berfokus pada KSA, sehingga belum pernah ada penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang diberikan kepada remaja tentang topik tersebut. Sedangkan minimnya pengetahuan masyarakat terutama kelompok anak mengenai kekerasan seksual, menjadi salah satu faktor penyebab KSA. Pada mayoritas kasus, korban cenderung memiliki ketakutan untuk melapor karena ancaman pelaku bahkan beberapa korban tidak mengetahui harus melapor ke mana dan kepada siapa. Pengabdian ini menggunakan pendekatan partisipatif yaitu pendekatan yang berorientasi kepada upaya peningkatan peran serta masyarakat secara langsung dalam berbagai proses dan pelaksanaan pengabdian. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini meliputi: curah pendapat, ceramah, tanya jawab, diskusi. Hasil kegiatan ini remaja mengalami peningkatan pengetahuan tentang upaya pencegahan kekerasan seksual.</em></p>Eviyati Aini MurianaIin Tri Marlinawati
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-27302738210.52299/jpk.v3i02.52YOGA PRANAYAMA : MENGURANGI FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/66-72
<p><em>Emesis gravidarum </em><em>merupakan mual muntah yang muncul pada empat minggu pertama kehamilan dan perlahan menghilang pada umur kehamilan menginjak dua belas minggu. Salah satunya terapi non farmakologi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan teknik yoga pranayama.</em> <em>Pranayama </em><em>adalah</em><em> latihan pernapasan dengan tehnik bernapas secara perlahan dan dalam, menggunakan otot diafragma, </em><em>sehingga</em><em> mengendalikan pernafasan dan pikiran. </em><em>Pernafasan y</em><em>oga </em><em>menciptakan </em><em>suasana relaksasi sehingga tubuh akan mampu untuk melepaskan ketegangan otot dan </em><em>menguangi mual muntah. </em><em>Metode dalam kegiatan pengabdi</em><em>a</em><em>n </em><em>menggunakan </em><em>ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi yoga pranyama dengan pendekatan partisipasi guidence yaitu lebih mengutamakan partisipasi ibu hamil dalam keikutsertaan atau keterlibatan dalam kegiatan yang dilaksanakan</em><em>.</em> <em>Hasil kegiatan </em><em>menggambark</em><em>an</em><em> bahwa rata-rata keluhan mual muntah berkurang yang semula 4-5 kali/hari setelah ibu hamil melakukan yoga pranayama 1-2x/hari keluahan mual muntah berkurang menjadi 2-3x/hari termasuk keluhan lain yang dialami seperti nyeri punggung juga berkurang</em><em>.</em></p>Sri Hadi SulistiyaningsihSiti Ni’amah
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-2730210.52299/jpk.v3i02.50Inovasi Teh Pelepah dan Kulit Pisang ’’Thepii’’ Kaya Antioksidan
https://jpk.stikesbup.ac.id/index.php/jpk/article/view/48
<p><em>Teh dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama karena kandungan antioksidannya, seperti katekin dan flavonoid yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Salah satu teh inovatif adalah teh yang dibuat dari pelepah dan kulit pisang yang dikeringkan menggunakan dehidrator. Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air tanpa menghilangkan kandungan gizi. Agar lebih menarik, varian rasa seperti lemon atau apel dapat ditambahkan. Produk ini memiliki nilai jual tinggi namun tetap terjangkau, berkat bahan yang sederhana dan mudah didapatkan. Teh herbal ini juga dapat disajikan dalam kemasan teh celup yang praktis, memungkinkan konsumen mendapatkan manfaat maksimal. Produk ini berfungsi sebagai antioksidan alami yang mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Pendekatan penelitian menggunakan metode studi literatur dengan sumber dari artikel jurnal, prosiding, serta referensi yang relevan dengan topik</em></p>Ita Purnama IdaAndhira Asma NadiaLusiana Pratama SariShafrina I'datulMufidahIrfana Tri Wijayanti
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengemas Kesehatan
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-09-272024-09-27302546010.52299/jpk.v3i02.48